Alasan Kenapa saya tidak Merayakan Valentine Day's


Beberapa hari kedepan, tepatnya tanggal 14 Febuari hari Valentine tiba, hari dimana sepasang kekasih mencurahkan perasaan cinta & sayangnya secara lebih mendalam dari biasanya. Valentine bisa juga dimanfaatkan sebagai moment untuk merajut kembali hubungan sepasang kekasih yang sedang padam salah satunya dengan memberi hadiah Valentine. Intinya hari Valentine dimana manusia umbar  cinta.

Jika melihat sejarah munculnya hari Valentine, maka ditemui beberapa versi yang erat kaitannya dengan nama seorang pendeta dan Romawi. Dalam satu versi disebutkan pendeta Valentine dihukum mati karena menantang kebijakan Raja Romawi Claudius II. Di versi lain ia pun dihukum mati karena mengawinkan para pemuda secara diam-diam, disaat kerajaan Romawi membutuhkan bujangan untuk dikirim kemedan perang karena dianggap mereka lebih tabah menghadapi sulitnya medan perang dibanding pria yang telah menikah. Di versi lain diceritakan, nama Valentine adalah usaha para pendeta Nasrani untuk mengikis pengaruh Romawi pada suatu wilayah pinggiran Eropa, dengan mengganti nama Tuhan ibu menjadi Valentine.

Apapun latar belakang dari hari Valentine, bagi saya hanya 1 yakni hari dimana manusia berusaha menunjukan sayangnya secara extra pada orang yang ia cintai.

Mereka biasa merayakannya dengan acara khusus seperti candle light dinner, memberi bunga atau hadiah sebagai tanda cinta.

Selama hidup, khususnya ketika saya mulai tertarik pada lawan jenis dan mempunyai pacar jaman ABG dulu. Saya tidak pernah merayakan Valentine, bahkan teringat pun tidak saat itu (herannya sekarang malah ingat :))). Dan untungnya pacar saya dulu tidak terlalu meributkan dan mewajibkan kami untuk merayakannya.

Valentine datang dan berlalu begitupun beberapa kali saya berganti pacar, namun tetap tidak pernah ada ritual valentine dihubungan saya. Pernah sekali pacar mengungkit tentang Valentine disalah satu dialog, saya hanya memberi respon klise…setiap hari adalah Valentine buat gue: D Walau tujuan sebenarnya ingin menghindari tetek bengek kasih hadiah, yah menghindari keluar duit lah. Karena saat sekolah dulu kebetulan ortu tidak terlalu memanjakan saya dengan uang. Jadi saya berusaha keras meminimalisir pengeluaran, apalagi untuk keperluan yang tidak perlu.

Namun alasan sebenarnya saya tidak merayakan hari Valentine bukan hanya faktor finansial. Saya menganggap tidaklah perlu menunjukkan cinta berapi-api hanya satu hari, kemudian padam esok harinya. Ini hanyalah permainan emosi, dimana pelakunya akan lupa daratan saat terjadi, dan merasa dicampakan esoknya.

Pernah dengan ungkapan:“…kemarin (saat Valentine) elo begitu romantis, sekarang kok gini?”. Jika pernah, maka jawaban pertanyaan itu hanya satu. Yaitu pengumbaran cinta sesaat!

Saya tidak mau mendengar pertanyaan itu menyerbu telinga saya, maka saya memilih untuk tidak merayakan hari Valentine sampai kapanpun.

Well ini hanya buah fikiran pribadi, jangan ditanggapi serius, acuhkan saja.

Sumber : http://rumahabi.info